Barangbarang sisa atau rongsokan yang tak lagi terpakai menjadi bahan yang bisa didesain ulang.
Futuristik, inilah tema dasarnya. Tidak hanya menggabungkan berbagai bahan, tetapi juga bidang. Teknologi, tak pelak, menjadi salah satu andalan selain kerja dan kreasi tangan si pembuat. Hampir sekitar 50 seniman, desainer, arsitek, dan museum Prancis serta Indonesia turut berpartisipasi.
Masuk ke ruang pameran, ada banyak karya lebih beragam, mulai desain baju, kursi, tenda berwarna putih, video, serta barang-barang kebutuhan sehari-hari. Bertajuk Sonic Dress Fabric, Alice menghadirkan rangkaian proyek busana yang mengeluarkan musik saat dia terkena tape recorder dan merupakan contoh daur ulang yang baik.
Tak jauh dari karya yang mengesankan ini, ada desain barang berupa t-shirt yang bereaksi terhadap bunyi, bernama equalishirt. Kaus ini berwarna hitam dengan layar LCD yang dijahit di bagian depan. Dia menangkap dan mengirimkan informasi kepada kotak elektronik dengan frekuensi rendah (baterai). Dalam catatannya, kaus ini punya toleransi sensor penerima kurang dari 15 db sampai lebih dari 15 db.
Hampir serupa, La Redoute and Uranium Prancis mendesain t-shirt dengan pesan. Baju atasan yang bercahaya ini dapat dihubungkan dengan USB dan menerima SMS yang berpendar di layarnya. Di ruang berbeda, ada karya Lenny Agustin dan Dyrt yang menarik.
Keduanya memanfaatkan barang sisa menjadi desain barang yang menarik dan mencolok mata. Seperti karya Lenny yang terbuat dari serat singkong, sumbu kompor, dan kawat.
Kreasi mereka cukup mencolok dan menarik perhatian. Pameran Futurotextile merupakan satu dari sekian ragam acara yang masuk rangkaian festival seni dan budaya Prancis.
http://bataviase.co.id
Temukan semuanya tentang Pasang Iklan, bisnis, Iklan Baris, iklan gratis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar